masa anak-anak menuju masa dewasa (Hurlock, 1993).
Pada masa ini, remaja mengalami beberapa perubahan
yaitu dalam aspek jasmani, rohani, emosional, sosial dan
personal (WHO, 2002). Selain perubahan fisik, remaja
juga akan mengalami perubahan-perubahan pikiran,
perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang
dihadapi. Akibat berbagai perubahan tersebut, remaja juga
akan mengalami perubahan tingkah laku yang dapat
menimbulkan konflik dengan orang disekitarnya, seperti
konflik dengan orangtua atau lingkungan masyarakat
sekitarnya. Konflik tersebut terjadi akibat adanya
perbedaan sikap, pandangan hidup, maupun norma yang
berlaku di masyarakat (Willis, 2008).
Batasan Usia Remaja
Hurlock (1993) membagi tahapan usia remaja berdasarkan
perkembangan psikologis, sebagai berikut:
Pra remaja (11-13 tahun)
Pra remaja ini merupakan masa yang sangat pendek
yaitu kurang lebih hanya satu tahun. Pada masa ini
dikatakan juga sebagai fase yang negatif, hal tersebut
dapat terlihat dari tingkah laku mereka yang cenderung
negatif, sehingga fase ini merupakan fase yang sulit
bagi anak maupun orangtuanya.
Remaja awal (14-17 tahun)
Pada masa ini, perubahan-perubahan fisik terjadi
sangat pesat dan mencapai pada puncaknya.
Ketidakseimbangan emosional dan ketidakstabilan
dalam banyak hal terdapat pada masa ini. Remaja
berupaya mencari identitas dirinya, sehingga statusnya
tidak jelas. Selain itu, pada masa ini terjadi perubahan
pola-pola hubungan sosial.
Remaja lanjut (18-21 tahun)
Dirinya ingin selalu menjadi pusat perhatian dan ingin
menonjolkan diri. Remaja mulai bersikap idealis,
mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan
mempunyai energi yang sangat besar. Selain itu,
Remaja mulai memantapkan identitas diri dan ingin
mencapai ketidaktergantungan emosional.
Ciri Psikologis Remaja
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak.
Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah
dengan sangat cepat. Perubahan mood (swing) yang
drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan
beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau
kegiatan sehari-hari di rumah.
Remaja mengalami perubahan yang dramatis dalam
kesadaran diri mereka (self-awareness). Mereka
sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena
mereka menganggap bahwa orang lain sangat
mengagumi atau selalu mengkritik mereka, seperti
mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka
sendiri.
Remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra
yang direfleksikan (self-image). Remaja cenderung
untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan
percaya keunikan mereka akan berakhir dengan
kesuksesan dan ketenaran.
Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba
mampu, sehingga seringkali mereka terlihat tidak
memikirkan akibat dari perbuatan mereka. Tindakan
impulsif sering dilakukan, sebagian karena mereka
tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat
jangka pendek atau jangka panjang.
Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan
berkurang karena telah sering dihadapkan pada dunia
nyata. Remaja akan mulai sadar bahwa orang lain
tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama
dengan yang dihadapi atau dipikirkannya. Pada saat
ini, remaja mulai dihadapkan dengan realita dan
tantangan untuk menyesuaikan impian atau angan-angan
mereka dengan kenyataan.
0 komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi Blog kami.
Dan di mohon komentarnya. demi perkembangan blog ini ke depannya....