Hidup adalah Apa yang Kamu Jalani Hari Ini

Kemarin adalah Pelajaran dan Esok Adalah Sebuah Harapan.

Categories

KENCAN REMAJA

Ani seorang gadis belia yang baru duduk di kelas 3 SMP. Tetapi pada usia
segitu ia telah mempunyai pacar, sebuah "cinta monyet" tentu saja. Suatu
hari, ketika mereka sedang kencan di rumah Ani pada malam Minggu , pacar
Ani mencium bibir Ani dengan pelan. Celakanya, kejadian ini kepergok ibu Ani
dan ibu Ani merasa agak "shock". Ia merasa putrinya masih terlalu kecil untuk
melakukan kegiatan tersebut. Ia lansung memarahi Ani. Ibu Ani takut jika
kegiatan ini akan berlanjut ke kegiatan seksual. Ani pun protes. Sebab
menurutnya, ciuman dari pacarnya itu hanya sebuah ungkapan kasih sayang
dan bukan rasa nafsu. Selain itu ia merasa telah cukup dewasa untuk
"dicium" oleh kekasihnya. Baik Ani maupun ibunya merasa bingung akan
definisi kencan yang pantas.
Usia belasan tahun adalah fase kritis dalam perkembangan mental dan fisik
manusia. Usia remaja adalah fase dimana anak-anak mulai tumbuh, mereka
mengembangkan keinginan untuk memiliki independensi dan ingin

mengeksplorasi segala hal. Mereka ingin menjawab pertanyaan dasar, "Siapa
Aku?".
Disinilah orang tua dapat berperan besar dengan membuka pintu komunikasi
selebar-lebarnya. Sebab dengan komunikasi dua arah antara orang tua dan
anak, segala masalah yang sering terjadi pada masa remaja itu akan
terpecahkan. Di bawah ini ada beberapa tip agar orang tua dapat berdiskusi
secara baik dengan anaknya.
1. Apa arti kencan itu sebetulnya? Tanya anak anda, apa definisi kencan
menurutnya dan beri juga definisi anda. Katakan kepada anak anda
mengenai aturan yang telah anda tetapkan dalam relasi anak anda
dengan pacarnya. Misalnya anda tidak mau anak anda pergi ke luar
kota berdua saja walaupun siang hari. Hal yang paling pokok dalam
menerapkan aturan ini adalah, orang tua harus konsisten dan jelas
dalam menerapkan aturan yang telah ditetapkannya apapun isinya.



2. Perilaku apa yang dapat diterima? Seperti contoh Ani dan ibunya diatas.
Ibu Ani merasa keberatan Ani berciuman dengan pacarnya. Masalah
sebenarnya adalah bukan hanya sekedar ciuman saja tetapi adalah
komunikasi yang jujur dan dapat dipercaya antara ibu-anak. Biasanya
pada fase usia belasan tahun (adolescent), minat mereka terhadap
masalah seks mulai timbul. Orang tua dapat mendiskusikan masalah
tentang seks dan hubungan intim dengan anak mereka. Perhatikan juga
reaksi mereka. Jika terlihat anak anda merasa tidak nyaman, jangan
beri mereka dengan monolog yang panjang. Jangan beri kesan bahwa
anda sedang menegur/mengomelinya. Jika terlihat anak anda kelihatan
berminat, langsung pembicaraan dipusatkan ke titik masalah. Misalnya
seperti kasus Ani dan ibunya. Ibunya sebetulnya tidak usah lansung
marah-marah tetapi ajak Ani berbicara secara hati ke hati. Katakan saja
bahwa sebagai ibu ia merasa khawatir jika Ani membiasakan berciuman
ketika kencan karena sebagai ibu ia khawatir kebiasaan tersebut akan
dapat membawa Ani ke aktifitas seksual yang lebih jauh.
Anak remaja, terutama remaja putri, harus tahu bahwa penghormatan
terhadap dirinya adalah hal yang amat penting. Berbicara kepada anak remaja
tentang tekanan-tekanan atau masalah yang sering terjadi di dalam pergaulan
remaja seperti masalah seks, obat-obatan dan alkohol. Katakan kepada anak
remaja anda, bahwa kalau mereka ingin identitas diri mereka tetap terjaga
maka mereka harus menolak pengaruh negatif teman-temannya atau

pacarnya. Landasan moral dan agama di dalam rumah tangga semestinya
harus kuat. Jelaskan juga kebiasaan dan perilaku positif yang semestinya
dilakukan oleh seorang remaja. Misalnya, seorang Ibu dapat menjelaskan
bahwa bepergian ke luar rumah pada malam Minggu adalah hal yang wajar
dalam berpacaran. Tetapi hal yang negatif seperti pulang larut malam
(misalnya di atas jam 12 malam) berdua saja dengan pacar adalah hal yang
kurang baik

0 komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah mengunjungi Blog kami.
Dan di mohon komentarnya. demi perkembangan blog ini ke depannya....