Hidup adalah Apa yang Kamu Jalani Hari Ini

Kemarin adalah Pelajaran dan Esok Adalah Sebuah Harapan.

Categories

Masalah-Masalah Dalam Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi Pada Remaja.

Permasalahan remaja yang ada saat ini sangat kompleks dan

mengkhawatirkan. Berbagai data menunjukkan bahwa

penerapan pemenuhan hak reproduksi bagi remaja belum

sepenuhnya mereka dapatkan, antara lain dalam hal pemberian

informasi. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya

pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yaitu tentang

masa subur. Remaja perempuan dan laki-laki usia 15-24 tahun

yang mengetahui tentang masa subur mencapai 65 % (SDKI,

2007), terdapat kenaikan dibanding hasil SKRRI tahun 2002-

2003 sebesar 29% dan 32%. Remaja perempuan dan laki-laki

yang mengetahui risiko kehamilan jika melakukan hubungan

seksual sekali masing-masing mencapai 63 % (SDKI, 2007),

terdapat kenaikan dibanding hasil SKRRI tahun 2002-2003

sebesar 49% dan 45%. Hasil penelitian tentang pengetahuan

Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dilakukan di DKI

Jakarta oleh LD-UI tahun 2005, menunjukkan bahwa

pengetahuan remaja tentang PMS masih sangat rendah kecuali

mengenai HIV dan AIDS yaitu sekitar 95%, Raja Singa sekitar

37%, penyakit Kencing Nanah 12%, Herpes Genitalis 3%,

Klamidia/Kandidiasis 2%, Jengger Ayam 0,3%.

Data diatas menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang

Perencanaan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) masih


sangat rendah karena terbatasnya akses informasi KRR kepada

remaja.

Demikian pula halnya dengan pemberian pelayanan kesehatan

reproduksi bagi remaja. Kelompok remaja memiliki

karakteristik tersendiri sehingga memerlukan pelayanan yang

juga spesifik. Namun sayangnya selama ini masih sangat sedikit

pelayanan kesehatan reproduksi yang dikhususkan bagi remaja.

Pelayanan kesehatan untuk remaja yang ada saat ini lebih

dirancang untuk melayani orang dewasa atau pasangan suami

istri. Di sisi lain, ada indikasi tingginya perilaku seksual bebas

dikalangan remaja yang dapat berakibat terjadinya kehamilan

yang tidak diinginkan dan Infeksi Menular Seksual (IMS).

Remaja yang cenderung rentan terkena dampak kesehatan

reproduksi adalah remaja putus sekolah, remaja jalanan,

remaja penyalahguna napza, remaja yang mengalami

kekerasan seksual, korban perkosaan dan pekerja seks

komersial. Mereka ini sebenarnya memerlukan pelayanan

kesehatan reproduksi yang lebih spesifik atau yang juga

dikenal dengan strategi pelayanan remaja yang bermasalah

(second chance). Bagi remaja yang mengalami resiko Triad

KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS) dan yang

memerlukan pelayanan kesehatan ternyata belum mendapat

akses ketempat pelayanan sesuai yang diinginkan. Hal ini

karena tempat-tempat pelayanan yang ramah remaja masih

sangat sedikit.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diharapkan

Pemerintah melalui berbagai sektor baik pusat maupun daerah

serta, LSM dapat berperan aktif memberikan informasi dan

pelayanan serta pemenuhan hak-hak reproduksi bagi remaja.

Dengan mendapat informasi yang benar mengenai resiko

KRR, maka diharapkan remaja akan semakin berhati-hati

dalam melakukan aktifitas kehidupan reproduksinya. Untuk

itu Pemerintah dituntut untuk menyediakan perangkat

peraturan Perundang-undangan yang banyak berpihak kepada

remaja. Karena hak reproduksi merupakan bagian integral

dari hak azasi manusia maka pemerintah berkewajiban untuk

melindungi individu/masyarakat yang hak reproduksinya

dilanggar.

0 komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah mengunjungi Blog kami.
Dan di mohon komentarnya. demi perkembangan blog ini ke depannya....