Aku sudaah cukup lama mengenalmu, dua tahun yang lalu. tidak ingat kapan pertama kali aku melihatmu, yang jelas sejak saat itu aku selalu di hantui bayangan tentangmu. pikiran ini tak henti membayangkan apakah aku bisa memilikimu?sangat sulit untuk di jelaskan apakah ini perasaan kagum atau lebih dari sekedar itu. Viona, itu namamu yang ku tahu. ku pikir nama yang indah seindah orangnya.
Waktu berjalan perlahan tapi pasti. saat itu tak begitu terlalu memperhatikanmu mungkin karena aku sebagai ketua OSIS juga jadi untuk urusan seperti itu tak terlalu aku pikirkan. namun aku selalu berusaha di senggang waktu untuk mencari informasi tentang dirimu kepada seorang teman dekatmu, Ambar. entah bagaimana awalnya pada akhirnya dengan tanpa sengaja aku dekat denganmu walaupun hanya sebtas sms. aku mencoba mengenalmu lebih jauh. dan pada akhirnya aku mencoba memberanikan diri untuk mengungkapakan yang sejujurnya. aku masih ingat betapa sulitnya mendapat jawaban itu darimu , namun tak pernah ku sangka ternyata kau meu menerimaku . ahhhhh suatu anugrah yang sangat indah . kamu yang telah dua tahun aku kenal, ku kagumi akhirnya bisa kumiliki justru di akhir aku kelas 3 SMA. saat aku hendak lulus baru kamu menjadi milikku. tapi tak apalah ku pikir.
Tak sampai disitu, saat ku jalani bersamamu memang terasa indah. karena bagaimanapun aku tlah lama mendambakanmu. tapi setelah jauh mengenalmu, masalahpun muncul. ternyata kehidupan kita berbeda . aku memang tahu kamu secara materi jauh dariku, ini yang membuat aku terkadang berpikir sendiri, apakah aku bisa mengimbangimu, kamu yang sudah terbiasa dengan segala yang serba ada sedangkan aku tak pernah punya kesempatan untuk menikmati apa yang aku ingini. aku tahu mungkin ani pemikiran yang negatif terhadapmu, tapi bagaimanapun aku merasakan itu, tak bisa ku pungkiri sekalipun aku pacarmu tapi merasa minder saat bersamamu. di satu sisi aku bangga memilikimu, tapi di sisi lain sungguh aku takut andai nanti kamu sulit utnuk menerima keadaanku. orang tuamu mungkin tak mempermasalahkan hubungan ini namun berbeda dengan orang tuaku, mereka tetap merasa takut andai nanti tak bisa di terima oleh keluargamu. memang kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti kedepannya. semoga memng kamu jodohku. tapi aku juga tak terlalu benyak berharap andaikan bukan aku nanti yang mendampingimu. aku sadari siapa aku dan apa yang ku beri itu semua tak ku harap kembali karena itu memang untukmu , hanya itulah yang aku punya saat ini dan tak lebih dari ini aku bisa melakukannya lagi. sebatas inilah kemampuanku. andainya nanti kau bisa menerima ku dengan segala keadaanku aku sangat bersyukur dan bahagia namun andaipun kamu harus meninggalkanku karen aada kebahagiaan bersama orang lain , tak bisa aku melarangmu .
Pipit ini tak indah, hanya seekor burung kecil yang mencoba berusaha menjadi merpati. namun sampai kapanpun tak akan pernah itu terjadi. pipit ini mungkin tak sadar diri bahwa ia telah jatuh cinta epada seekor merak. yagn indah , anggun dan penuh pesona. sangat ironi bila kita perhatikan karena semua ini seolah mustahil namun ternyata memang inilah yang tengah terjadi. vhi, biasa aku memanggilmu, andai kamu tahu aku, mungkinkah kamu tetap bisa menerimaku???
0 komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi Blog kami.
Dan di mohon komentarnya. demi perkembangan blog ini ke depannya....